Jumat, 08 April 2011

Kethoprak


Orang Jawa tentunya tidak akan merasa asing dengan istilah "kethoprak" ini. Ya, salah satu seni pertunjukan drama yang berasal dari Jawa Tengah ini memang sangat akrab dengan kehidupan masyarakat, dari kalangan menengah ke atas, hingga kalangan menengah ke bawah.
Kethoprak pada awalnya merupakan pertunjukan dramatari yang sangat populer di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Kisah yang diangkat biasanya merupakan kisah-kisah kerajaan di Jawa, lengkap dengan kehidupan kaum bangsawan hingga rakyatnya. Biasanya juga menggunakan dialog, entah dalam bentuk prosa maupun tembang. Kadang juga diwarnai dengan gerakan-gerakan tarian, meskipun tidak menonjol.
Di dalam cerita Kethoprak, biasanya disisipkan wejangan-wejanangan yang baik disela-sela hiburan yang ditawarkan. Sehingga wejangan-wejangan tersebut dapat dengan mudah tertanam di dalam benak orang yang menyaksikannya. Tak sedikit pula cerita Kethoprak yang isinya merupakan sindiran moral terhadap peristiwa-peristiwa yang tengah terjadi serta masalah politik aktual.
Meskipun saat ini keberadaan Kethoprak sudah mulai dilupakan, namun masih ada orang-orang yang terus berupaya untuk mempertahankannya. Misalnya saja, Taman Budaya Balekambang, Solo. Setiap harinya, mulai pukul 20.00, di selenggarakan pertunjukan Kethoprak ini. Harga tiketnya pun tidak mahal, hanya sekitar Rp 3000,00/orang. Tujuannya adalah untuk melestarikan kesenian Kethoprak ini, meskipun tak jarang sedikit sekali orang yang datang untuk menyaksikannya. Namun para seniman Kethoprak ini tidak pernah berhenti, mereka terus saja mengadakan pertunjukan tersebut, bahkan meski tidak ada yang menonton.
Sebagai masyarakat Jawa, tentunya kita tidak ingin warisan kesenian kita hilang begitu saja. Generasi muda terutama, harus lebih lagi giat untuk melestarikan kebudayaan kita ini. Kalau bukan kita, lalu siapa lagi yang bisa kita harapkan untuk mempertahankan tradisi, budaya dan kesenian kita?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar